![]() |
iPhone di China Drop 7,7% di Awal 2025, Kalah Saing dari Huawei dan Xiaomi. (Foto: Huawei) |
NEXZINE.ID - Penjualan iPhone di pasar China anjlok sebesar 7,7% pada kuartal pertama 2025. Laporan dari Counterpoint’s Market Pulse Service menyebut bahwa Apple kehilangan momentum di pasar terbesar dunia ini, terutama akibat produk-produknya yang tak memenuhi syarat subsidi pemerintah.
Kebijakan subsidi yang diberlakukan oleh pemerintah lokal China sejak awal tahun berhasil mendorong penjualan smartphone buatan produsen dalam negeri. Subsidi ini berlaku untuk perangkat dengan harga di bawah US$820, sementara sebagian besar lini iPhone — terutama seri Pro — dipasarkan jauh di atas batas tersebut.
Huawei dan Xiaomi Unggul, Didukung Subsidi
Di saat Apple mengalami kemunduran, Huawei justru mencatatkan kebangkitan besar-besaran, meraih pangsa pasar 19,6%, naik dari 15,5% tahun lalu. Produsen asal China ini kembali memuncaki pasar berkat keberhasilan peluncuran seri Nova 13 dan Mate 70, serta dukungan kuat dari kebijakan subsidi.
Tak hanya itu, Huawei juga mencatatkan pertumbuhan penjualan tahunan tertinggi di antara seluruh brand, yakni 31,8%.
Xiaomi tak mau kalah. Berkat strategi harga dan spesifikasi kompetitif, Xiaomi mampu meningkatkan penjualannya sebesar 18,4% YoY dan menguasai 16,5% pasar. Pertumbuhan dua digit Xiaomi sebagian besar juga dipicu oleh keberadaan subsidi pemerintah.
Sementara itu, vivo mencatat pertumbuhan yang lebih moderat, yakni 2% YoY. Meski demikian, kehadiran seri premium X200 hasil kolaborasi dengan Zeiss tetap menjaga daya tarik vivo di pasar lokal.
iPhone Kehilangan Daya Saing Harga
Meski tetap menjadi brand bergengsi, iPhone tidak mampu bersaing dari sisi harga dalam kondisi pasar yang sangat sensitif terhadap insentif. Apple kehilangan minat beli dari konsumen China karena harga produknya terlalu tinggi untuk masuk ke dalam program subsidi.
"Sebagian besar portofolio Apple berada di atas ambang batas subsidi, termasuk model Pro dengan performa terbaiknya," ungkap laporan Counterpoint.
Smartphone Lokal Semakin Canggih dengan Teknologi AI
Tak hanya harga, produsen lokal juga unggul dalam inovasi teknologi. Laporan Global GenAI Smartphone Tracker menyebutkan bahwa sekitar 40% smartphone yang terjual di China pada kuartal ini sudah mendukung teknologi GenAI.
Dorongan besar datang dari startup AI lokal bernama DeepSeek, yang membuat para OEM lokal berlomba-lomba mengintegrasikan kecerdasan buatan ke dalam perangkat mereka untuk meningkatkan pengalaman pengguna.
Tantangan ke Depan: Perang Tarif
Meski tren pertumbuhan terlihat positif, laporan menyebut bahwa permintaan sempat menurun di paruh kedua kuartal. Salah satu penyebabnya adalah ketegangan perang tarif antara China dan Amerika Serikat, yang memengaruhi kepercayaan konsumen dan dinamika perdagangan.
Penurunan penjualan iPhone di China menjadi sinyal kuat bahwa pasar kini lebih memilih perangkat lokal dengan harga terjangkau, fitur canggih, dan dukungan AI. Dengan subsidi sebagai game changer, brand seperti Huawei dan Xiaomi berhasil mencuri perhatian, sementara Apple harus mencari cara untuk kembali relevan di pasar yang semakin kompetitif ini.
***